Jumat, 01 Juli 2016

Pemerintah Turki mengumumkan mengajak masyarakatnya untuk berkabung nasional

lavabookie
LavaBookie - Pemerintah Turki mengumumkan kepada masyarakatnya untuk satu hari berkabung nasional untuk mengenang korban teror bom bunuh diri di Bandar Udara Internasional Attaturk di Kota Istambul. Berdasarkan data termutakhir, insiden kemarin itu menewaskan 41 orang serta melukai 239 orang lainnya.

Stasiun Televisi Aljazeera melaporkan, Kamis (30/6), selama masa berkabung hari ini seluruh bendera di kantor-kantor pemerintahan dipasang setengah tiang. Perdana Menteri Binali Yildirim menyatakan penyerangan bandara itu merupakan salah satu terorisme paling mematikan sepanjang sejarah negaranya.

"Serangan keji para teroris ini menyasar orang-orang tak berdosa," kata Yildirim.

Dari 41 korban tewas, 13 di antaranya adalah warga negara asing asal Arab Saudi, China, Yordania, Tunisia, Iran, Uzbekistan, serta Ukraina. Sebanyak 109 orang korban luka masih dirawat di rumah sakit karena kondisinya sempat kritis.

Sampai sekarang, belum ada organisasi teror mengaku bertanggung jawab atas serangan di Bandara Attaturk. Yildirim beberapa jam setelah kejadian sempat menuding militan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) sebagai dalang insiden.

Pelaku penyerangan terdiri dari tiga orang yang naik taksi menuju bandara. Sejak di pintu masuk terminal keberangkatan internasional, mereka bergegas menembaki petugas keamanan, kemudian menyasar para penumpang. Ratusan orang berlarian akibat penembakan tanpa pandang bulu itu. Di tengah suasana hiruk pikuk, dua pelaku meledakkan diri. Satu pelaku lainnya sempat jatuh tertembak polisi bandara, sebelum akhirnya ikut mengaktifkan bom di tubuhnya.

Saksi mata mengatakan pelaku mengenakan pakaian serba hitam-hitam tanpa penutup wajah. Paul Roos (77) penumpang pesawat asal Afrika Selatan yang sedang transit, mengaku beruntung bisa selamat walau sempat hanya berjarak 50 meter dari salah satu pelaku. "Dia menembak semua orang yang ada di hadapannya," kata Roos.

Serangan Bandara Attturk menjadi insiden terorisme ke-11 tahun ini di seluruh wilayah Turki. Mayoritas pelaku teror sebelumnya adalah ISIS dan pasukan separatis Kurdistan (PKK).

Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyatakan duka cita mendalam atas penyerangan bandara Istambul. Dia mengatakan jaringan teror di Timur Tengah sebetulnya melemah, walau berkali-kali menyerang kota-kota besar di Turki.

"Rakyat Amerika berdiri bersama warga Turki menghadapi masa sulit ini," kata Obama.

0 komentar: